Andalusia Pelopor Kebangkitan Renaissance dan Aufklarung

aktivis imm

Modernis.co, Malang- Tidak banyak yang tahu fakta sejarah yang mengungkap hal ini. Pembicaraan terkait dengan kepeloporan Islam dalam kebangkitan dunia barat seakan sengaja ditenggelamkan oleh mereka yang anti terhadap kemajuan Islam.

Hal ini lumrah terjadi, dikarenakan sampai kapanpun mereka yang benci kepada Islam akan terus-menerus membombardir Islam dari sisi manapun.

Berbagai macam cara telah diterapkan oleh kaum pembenci Islam demi satu impian, yakni kemunduran bahkan kehancuran agama Islam. Mereka telah datang kepada Islam dari berbagai arah. Mulai dari penyerangan secara masif dari luar sampai penyerangan dari dalam tubuh Islam itu sendiri oleh kaum orientalis.

Kebangkitan eropa diyakini oleh sebagian besar orang sebagai awal mula dimulainya era modern. Era yang dipenuhi dengan modernisasi dan inovasi besar-besaran di segala aspek. Kebangkitan eropa juga diyakini sebagai titik tolak berpindahnya kiblat ilmu pengetahuan dari timur ke barat.

Kajian terkait kepeloporan Islam dalam perannya sebagai pelopor awal kebangkitan eropa dinilai masih sangat minim dan terbatas. Bahkan seakan disengaja untuk ditiadakan dalam kajian-kajian terkait sejarah kebangkitan Islam di barat. Memang seperti itulah Islam diperlakukan.

Peran yang begitu signifikan untuk peradaban dunia dihilangkan oleh pembenci Islam. Namun sebaliknya ketika berbicara terkait aksi terorisme dan hal-hal yang berbau kekerasan, seakan-akan seluruh dunia sepakat untuk menunjuk Islam sebagai biang keroknya.

Inilah yang terjadi pada hari ini. Hari di mana fitnah dunia semakin jelas muncul ke permukaan, sedangkan kebenaran seakan dikubur dalam-dalam dan disembunyikan di tempat yang paling gelap di dunia.

Kiprah Gemilang Islam di Eropa

7,5 (tujuh setengah) abad bukanlah waktu yang singkat dalam perkembangan peradaban Islam di eropa, kiprah yang begitu cemerlang dan sangat membanggakan jika mendengar bahwa Islam pernah jaya di benua biru tersebut. Sampai saat ini, jejak-jejak kejayaan nan agung itu tidak hilang dan masih terus menjadi destinasi wisata religi bagi muslim manapun dari penjuru dunia.

Spanyol, dulunya bernama Andalusia, saat ini dikenal dengan dua klub sepak bola raksasa yang paling menonjol di dunia. Di sinilah pertama kali pasukan Thariq bin Ziyad menyandarkan kapal-kapal mereka. Pasukan yang atas instruksi Thariq ini kemudian membakar kapal-kapal yang membawa mereka dengan satu tekat yang begitu bulat.

Maka tersisa hanya ada dua pilihan pada waktu itu, ialah menang dan menaklukkan Andalusia atau mati sebagai syuhada. Tidak ada pilihan untuk lari dan kembali pulang dengan kapal-kapal mereka. Selama kiprah gemilang yang mengangkat nama Islam di kancah dunia pada masa itu, telah banyak pencapaian yang prestisius dengan tokoh-tokoh yang terkenal dan memiliki kontribusi besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan.

Baik ilmu-ilmu Islam, maupun ilmu pengetahuan secara umum yang diakui atau tidak merupakan pondasi dari kemajuan pesat barat. Ini dibuktikan dengan banyaknya tempat-tempat yang menjadi pusat ilmu pengetahuan pada masa itu di Andalusia.

Di antara pusat ilmu itu ialah: yang pertama ialah Toledo yang memiliki perguruan Baitul Hikmah dan Kutubul Hannah sebagai tempat menampung terjemahan ilmu pengetahuan, serta telah banyak laboratorium dan rumah sakit di wilayah tersebut. Lalu kemudian ada Cordova, merupakan Ibu kota Andalusia pada saat itu yang memiliki perguruan tinggi yang juga popular pada masanya.

Jika di Kairo ada Al- Azhar, di Baghdad ada Nizhamiyyah, maka di Cordova ada Universitas Cordoba. Lalu selanjutnya ada Granada, merupakan kota nomer dua di Andalusia setelah Cordoba. Begitu majunya kota ini sehingga dijuluki sebagai Damaskusnya Andalusia.  Wilayah-wilayah itulah yang kemudian menjadi bukti nyata majunya Islam di masa itu.

Badri Yatim dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam dengan lugas menegaskan bahwa kejayaan Islam di Andalusia bisa dilihat dengan adanya Al Hamra yang merupakan istana yang indah dan megah serta dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya. A. Hasymy dalam karyanya Sejarah Kebudayaan Islam ikut menjustifikasi bahwa Granada merupakan kota yang penuh dengan buah-buahan segar.

Kontribusi Keilmuan Islam Bagi Dunia Barat

Dengan begitu banyaknya bukti nyata yang bahkan sampai sekarang masih bisa dilihat dan dikunjungi, maka siapapun tidak bisa mengingkari betapa gemilangnya Islam di masa itu. Ketika Islam masuk dan berkembang di Andalusia, umat muslim melakukan praktek asimilasi atau perkawinan silang. Perkawinan silang ini dilakukan antara kaum muslimin pendatang dengan kaum pribumi Andalusia.

Muhammad Thohir menginformasikan dalam bukunya Sejarah Islam Dari Andalusia Sampai Hindustan, bahwa bangsa asli penduduk Andalusia disebut bangsa Fandal. Lalu mereka yang kemudian memeluk Islam disebut Mustariba/Muzarabes.

Juga dijelaskan bahwa pria-pria Arab pendatang yang kemudian menikahi wanita Fandal ini menamai anak mereka dengan nama arab dan silsilahnya diketahui sebagaimana tradisi di timur.

Asimilasi yang terjadi di Andalusia lah yang kemudian menjadi kunci sinergitas antara pendatang dan penduduk asli dalam memajukan Andalusia. Sehingga kemudian Andalusia dikenal sebagai rujukan paling utama eropa dalam menyerap terkait Islam, ekonomi, budaya, dan sosial serta politik.

Kontribusi nyata yang diberikan Islam sebagai pelopor kemajuan barat ialah di beberapa bidang. Antara lain: 1) Bidang kedokteran. Siapa yang tidak kenal Ibnu Sina dengan karyanya Al-Qanun fi Thib. 2) Bidang filsafat. Ibnu Rusyd dengan sangat lihai menjadi penengah antara dua pemikiran besar filsafat yang saling berlawanan. Ialah pemikiran Aristoteles dan Al-Ghazali yang berusaha untuk ditarik benang merah di antara keduanya.

Bidang matematika dan astronomi, sampai saat ini begitu banyak istilah berbahasa arab yang merupakan nama ilmuan muslim yang masih digunakan sampai hari ini. Kontribusi besar Islam dalam khazanah keilmuan barat merupakan bukti sejarah yang menunjukkan bahwa mentari ilmu itu tidak terbit dari barat (eropa), akan tetapi terbit dari timur (Islam).

Jadi merupakan sebuah kekeliruan apabila masih ada yang beranggapan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan itu lahir dan berasal dari barat.

Memang banyak ilmuan Islam yang lahir di eropa, akan tetapi sanad keilmuan yang mereka miliki tidak lain ialah berasal dari dunia timur yang dibawah oleh para ilmuan yang berasal dari dinasti Islam ketika itu. Kepeloporan Islam meliputi semua aspek disiplin keilmuan dalam mengawal bangkitnya keilmuan barat.

Kebangkitan ilmu pengetahuan dunia barat dikenal dengan istilah Renaissance yang artinya kebangkitan kembali pada abad ke-14 kemudian juga dikenal istilah Aufklarung yang artinya pencerahan, istilah ini populer di abad ke-18.

Akhirnya, kekuatan Islam yang bagaikan pondasi dan mentari ilmu pengetahuan ini haruslah dimaknai secara mendalam oleh para generasi muda Islam.

Kendali kemajuan ilmu pengetahuan dewasa ini boleh saja berada di tangan dunia barat. Akan tetapi dalam sanubari setiap generasi muda Islam haruslah tertanam kuat sebuah cita dan harapan besar. Cita-cita besar bahwa kelak kendali itu harus kembali ke tangan Islam.

*Oleh: Muh. Khusni Tamrin ( Kader IMM Malang Raya, Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment